Perjalanan 4 Tahun

Memutuskan untuk saling menggenggam 4 tahun lalu menyadarkan ku akan banyak hal. Bahwa untuk berjalan sejauh ini, kita telah saling berkompromi untuk setiap ketidak sempurnaan yang hadir di perjalanan menuju kematangan berpikir. Rasanya tidak sama seperti ketika awal bertemu. Ketika hati dipenuhi gejolak asmara seutuhnya. Dimana seakan dunia hanya akan ada kamu dan aku. Saat tak sedetikpun bayanganmu bisa lepas dari benakku. Iyah, rasa itu telah berubah. Menjelma menjadi keinginan untuk melihatmu bisa bahagia, apapun caranya. Aku bahkan tidak ingin waktumu dihabiskan hanya untukku. Aku ingin kamu mengenal mereka yang memandang dunia dari sudut yang berbeda. Lalu pulang kepadaku dengan cerita yang aku yakin, akan kamu kemas dengan humor.

Perasaan itu mungkin telah berubah. Namun bukan semata aku tidak mencintaimu lagi. Tapi, aku sadar, yang membuat kita bertahan bukanlah rasa yang sama. Melainkan kemauan untuk tumbuh bersama, menuju kedewasaan yang bahkan kita tidak tahu apakah akan sejalan. Sampai akhirnya kita berada di titik temu yang menempatkan satu nilai, bahwa aku menghargai kekuranganmu karena aku pun tidak sempurna. Dan mari memupuk cinta dengan toleransi, empati, simpati, dan pelukan.